Assalamualaikum wr. wb... Hai teman-teman. Hari ini kita akan membahas tentang persamaan berderajat satu dan dua pada ruang dimensi tiga. Yuk kita simak materi berikut :)
Persamaan berderajat satu di R3
Persamaan berderajat satu di R3
Persamaan yang
berbentuk Ax + By + Cz + D = 0, dengan A, B, C, D merupakan bilangan
real dan A, B, C tak bersama-sama nol, dinamakan persamaan berderajat pertama
dengan tiga variabel x, y, z di R3
Grafik dari himpunan
penyelesaian persamaan, merupakan bidang datar. Jadi bidang datar berkaitan
dengan persamaan. Sebelum dilakukan penyajian materi tentang bidang datar,
perlu disajikan dulu obyek geometri yang merupakan pengertian pangkal, yakni
titik.
a. Titik dan
jarak dua titik di R3
Untuk pembahasan
geometri analitik di ruang dimensi tiga, perlu diperkenalkan
terlebih dulu rumus-rumus untuk menentukan jarak dua titik, dan cara-cara untuk
melukiskan arah suatu ruas garis atau garis.
Dalam dimensi
tiga, sumbu-sumbu koordinat pada sistem koordinat Kartesius tegak lurus
merupakan garis-garis yang saling tegak lurus. Sumbu-sumbu tersebut dinamakan
sumbu x, sumbu y, dan sumbu y. Sedangkan bidang datar yang dutentukan oleh
sumbu-sumbu koordinat tersebut dinamakan bidang koordinat, yang dinamakan
bidang-bidang xy, yz, dan xz. Dalam sistem ini, koordinat suatu titik mempunyai
tiga komponen yang dinyatakan oleh pasangan tiga berurutan (ordered triple)
berbentuk (x, y, z). Titik (2, 3, 5) terletak dua satuan dari bidang yz, tiga
satuan dari bidang xz, dan lima satuan dari bidang xy. Tiga bidang koordinat
memisahkan ruang menjadi 8 daerah (region) yang dikenal sebagai oktan
(octants) Daerah yang koordinat (x, y, z) semuanya
positif dinamakan daerah pertama (first octant).
Titik merupakan
pengertian pangkal. Titik di dapat berupa titik potong (titik
tembus), titik puncak, titik sudut, titik pusat. Setiap titik di R3 dapat
dikaitkan dengan satu pasangan bilangan real (x, y, z), dan sebaliknya setiap
pasangan bilangan real (x, y, z) dapat dikaitkan dengan satu titik di .
Jika ada dua titik di maka antara kedua titik tersebut dapat
ditentukan jaraknya.
Teorema Jarak antara titik P(a,b,c) dan titik P(p,q,r) adalah:
Buktikan! (Petunjuk : Gunakan teorema Pythagoras)
Posisi setiap
garis di R3, ditentukan oleh sudut arah. Sudut arah suatu garis ditunjukan
oleh besar sudut antara garis tersebut dengan sumbu x, sumbu y, dan sumbu
y. Jika sudut arah suatu garis diketahui, maka dapat ditentukan cosinus
arahnya, dan bilangan arahnya.
Teorema Jika d
adalah jarak antara P(a,b,c) dan Q(p,q,r), maka cosinus arah garis yang memuat
titik P dan titik Q, adalah: dengan α, β, γ berturut-urut
merupakan sudut arah garis terhadap sumbu x, y, z.
Teorema Jika cos
u, cos v, cos w merupakan cosinus arah suatu garis maka berlaku: cos2 u + cos2 v + cos2 w
= 1
Bilangan arah
suatu garis lurus, adalah sebarang pasangan bilangan (l, m, n) yang diperoleh
dengan mengalikan suatu konstan dengan cosinus arah suatu garis.
Teorema Jika suatu
garis memuat P(a,b,c) dan Q(p,q,r), maka bilangan arah garis tersebut adalah
[l,m,n], dengan l=(a-p), m=(b-q), dan n=(c-r).
Teorema Jika
θ merupakan sudut antara dua garis yang masing-masing memiliki sudut
arah a1, b1, c1 dan a2, b2,
c2, maka Cos θ = cos a1 cos a2 +
cos b1 cos b2 + cos c1 cos c2.
Teorema Jika dua
garis berturut-turut mempunyai bilangan arah [l1,m1,n1],
dan [l2,m2,n2] maka kedua garis
tersebut:
§ sejajar jika dan hanya l2 =
kl1, m2 = k m1, n2 = k n1 dengan
k ≠ 0.
§ saling tegak lurus jhj l1.l2 +
m1.m2 + n1.n2 = 0
b. Bidang
datar dan Normal
Bidang datar merupakan himpunan titik-titik yang
memenuhi syarat-syarat tertentu. Bidang datar (selanjutnya cukup disebut dengan
bidang) merupakan salah satu obyek geometri di R3. Selain bidang terdapat
obyek geometri yang lain yaitu bidang lengkung, atau luasan (surface). Pada
pembahasan selanjutnya dibedakan antara bidang (plane) dan bidang lengkung
(surface).
Aksioma : Melalui
tiga titik yang tidak segaris dapat ditentukan dengan tepat satu bidang datar.
Teorema : Melalui sebuah titik, dapat dibuat tepat sebuah
bidang datar yang tegak lurus terhadap garis yang ditentukan.
Garis yang tegak
lurus terhadap bidang datar dinamakan normal terhadap bidang. Jika garis
L tegak lurus bidang datar V, dan bilangan arah L adalah [l,m,n]. maka dapat
ditunjukkan bahwa persamaan bidang datar V adalah Ax + By + C = 0, dengan
A, B, C merupakan bilangan real.
c. Jarak titik
terhadap bidang
Teorema Jarak tak berarah d antara titik P1(x1,y1,z1)
dan bidang dengan persamaan Ax + By + Cz + D = 0 adalah
Persamaan berderajat kedua di R3
Bentuk umum
persamaan berderajat kedua dengan tiga variabel di adalah Ax2+By2+Cz2+Dxy+Exz+Fyz+Gx+Hy+Ly+J=0 …(4*), dengan A,B,C,D,E,F, G,H,I,J merupakan bilangan real, dan A,
B, C tak bersama-sama nol.
Grafik dari
himpunan penyelesaian dari persamaan tersebut, merupakan bidang lengkung
(surface). Pada pembahasan selanjutnya, pembahasan bidang lengkung dibatasi
pada silinder, paraboloida, bola, elipsoida, dan hiperboloida.
Pada sub materi
kajian sebelumnya, dibahas tentang persamaan berderajat pertama dengan tiga
peubah (variabel), dan grafiknya di R3. Pada sub kajian materi ini dan
selanjutnya akan dibahas persamaan berderajat kedua. Grafik
di R3 dari suatu persamaan berderajat kedua dinamakan bidang lengkung
kuadrat (quadric surface). Untuk mempermudah melukis grafik
persamaan berderajat kedua di R3, perlu disajikan dahulu pengertian
jejak-jejak (traces), dan irisan-irisan (sections)
Jejak (trace) adalah
suatu kurva yang terbentuk oleh perpotongan antara bidang-bidang koordinat
dengan sebuah bidang lengkung (surfase). Sedangkan irisan (section) adalah suatu
kurva yang terbentuk oleh perpotongan antara beberapa bidang datar dan suatu
bidang lengkung.
Contoh:
Jejak (trace) grafik 4x2 – y2 +
4z2 = -16 pada bidang xy, merupakan parabola. Persamaan dari
jejak tersebut adalah: z = 0 dan 4x2 – y2 +
4z2 = -16
Irisan (section) grafik x2 + y2 +
z2 = 20 pada bidang y = 4 merupakan lingkaran. Persamaan
irisannya adalah: y = 4 dan x2 + y2 +
z2 = 20
a) Silinder
Definisi Silinder adalah suatu permukaan yang
dibangun oleh sebuah garis lurus yang bergerak sejajar dengan satu garis
tertentu, dan selalu memotong sebuah bidang berupa curva (Carico, 1980).
Berdasarkan
definisi ini, dapat dikatakan bahwa silinder adalah suatu bidang lengkung.
Bidang lengkung ini merupakan himpunan garis lurus/himpunan titik-titik yang memenuhi syarat syarat
tertentu. Setiap garis pada bidang lengkung suatu silinder, yang sejajar
dengan garis lurus yang telah ditentukan, dinamakan elemen (element) sillider.
Teorema berikut ini, dapat digunakan untuk
mengidentifikasi bidang lengkung silidrik tertentu dari persamaannya.
Teorema Jika
sebuah persamaan terdiri atas dua atau tiga variabel x, y, atau z, grafik di adalah sebuah silinder yang memiliki unsur-unsur
sejaran dengan:
§ Sumbu x jika persamaan hanya
memuat variabel y dan z,
§ Sumbu y jika persamaan hanya
memuat variabel x dan z,
§ Sumbu z jika persamaan hanya
memuat variabel x dan y
Persamaan Silinder
Untuk pembahasan
selanjutnya, koefisien yang memuat perkalian dua buah variable (D, E, F) pada
persamaa (4*) adalah nol, sehingga persamaan menjadi
Ax2 +By2 +Cz2 +Gx
+Hy +Iz +J =0 … (5*), dengan
maksud untuk mengurangi tingkat kesulitan yang dihadapi. Jika pada persamaan (5*) hanya memuat dua variabel saja maka persamaan yang
berbentuk :
Ax2 + By2 + Gx
+ Hy + J = 0 … (6*), atau
Ax2 + Cz2 + Hy
+ Iz + J = 0 … (7*), atau
By2 + Cz2 + Hy
+ Iz + J = 0 … (8*)
Maka persamaan (6*), (7*), dan (8*) merupakan persamaan silinder. Berikut ini akan
diberikan contoh-contoh persamaan silinder.
Contoh persamaan silinder
· y2 -
z = 0
· x2 +
y2 – 9 = 0
· x2 +
z2 = 16
· z
= x2
b) Bola
Definisi Bola
adalah himpunan titik-titik (x,y,z) di yang berjarak sama dari satu titik
tertentu (Carico,
1980)
Titik yang tetap tersebut dinamakan pusat bola, dan jarak yang sama dinamakan
jari-jari bola.
Persamaan Bola
Bentuk umum persamaan bola adalah
Ax2 + By2 + Cz2 +Gx
+ Hy + Iz + J = 0, dengan A = B = C. Jika G, H,
dan I semuanya nol, maka persamaan menjadi Ax2 + By2 +
Cz2 + J = 0. Karena A = B = C, diperoleh
persamaan . Grafik dari persamaan ini, merupakan bola yang
mempunyai pusat titik asal (origin) dan berjari-jari
Contoh persamaan bola
· x2 +
y2 + z2 – 9 = 0
· x2 +
y2 + z2 – 4x + 6y -16 = 0
· 2x2 + 2y2 + 2z2 –
4x + 6y – 8z - 25 = 0
Definisi Jejak-jejak (traces) dari suatu bola pada setiap
bidang koordinat merupakan lingkaran. Suatu bidang lengkung tertentu (bidang
lengkung tertutup), yang mempunyai sekurang-kurangnya satu trace berupa
ellips, dinamakan ellipsoida.
Grafik
dengan persamaan adalah elipsoida yang berpusat pada O(0,0).
Persamaan ellipsoida
Bentuk umum persamaan ellipsoida adalah Ax2+By2+Cz2+Gx+Hy+Iz+J=0, dengan sekurang-kurangnya satu dari A, B, C
tidak sama dengan yang lain dan hasil perkalian dua koefisien ini adalah
bilangan positif.. Jika G, H, dan I semuanya nol, maka persamaan menjadi Ax2+By2+Cz2+J=0. Grafik
dari persamaan ini, merupakan ellipsoida yang mempunyai pusat titik
asal (origin) dan sumbu simetri sb. X, sb, y, dan sb.z.
Contoh persamaan elipsoida
· x2 +
2y2 + 4z2 – 9 = 0
· 2x2 +
5y2 + 5z2 – 4x + 6y -16 = 0
· 2x2 +
4y2 + 2z2 – 4x + 6y – 8 z - 25 = 0
d) Paraboloida
Definisi Grafik dengan persamaan adalah
sebuah paraboloida yang berpuncak di O (0,0).
Contoh persamaan paraboloida
· x2 +
2y2 – z = 0
· 2x2 +
5z2 – 6y = 0
· 4y2
+ 2z2 – 4x - 25 = 0
e) Hiperboloida (hyperboloid)
Definisi
Grafik
dengan persamaan adalah hiperboloid satu daun
dengan sumbu mayor sumbu z.
Grafik
dengan persamaan adalah hiperboloid dua daun
dengan sumbu mayor sumbu z.
Grafik
dengan persamaan adalah sebuah hiperbolic
paraboloid.
Grafik
dengan persamaan adalah kerucut dengan sumbu
mayor adalah sumbu z.
Persamaan hiperboloida
Bentuk umum persamaan ellipsoida adalah Ax2 +
By2 + Cz2 +Gx + Hy + Iz + J = 0, dengan
sekurang-kurangnya satu dari hasil perkalian dua koefisien x2,
y2, z2 adalah bilangan negatif..
Contoh persamaan hiperboloida
· x2 +
2y2 - 4z2 – 9 = 0
· -2x2 +
5y2 + 5z2 – 4x + 6y -16 = 0
· 2x2 -
4y2 + 8 z = 0
Soal-soal
:
1.Tentukanlah sebuah persamaan dari himpunan
titik-titik sedemikian sehingga untuk setiap titik nilai mutlak dari selisih
jaraknya terhadap titik (-5, 0) dan titik (5, 0) adalah 5.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan rumus jarak yang memenuhi kondisi yang ditentukan, diperoleh
Dengan menggunakan rumus jarak yang memenuhi kondisi yang ditentukan, diperoleh
|d1 - d2| = 6
Jika titik P(x,y) adalah titik yang terletak pada grafiknya, maka diperoleh persamaan yang diminta sebagai berikut: 16x2 - 9y2= 144.
Jika titik P(x,y) adalah titik yang terletak pada grafiknya, maka diperoleh persamaan yang diminta sebagai berikut: 16x2 - 9y2= 144.
2. Tentukanlah sebuah persamaan dari himpunan
titik-titik sedemikian hingga untuk setiap titik jumlah jaraknya terhadap titik
(-2,0) dan titik (2, 0) adalah 6.
Penyelesaian:
Gunakan rumus jarak yang memenuhi kondisi yan ditentukan, yakni d1+d2=6. Setelah dilakukan penyederhanaan, diperoleh persamaan yang diminta sebagai berikut: 5x2+9y2=45.
Nah, jadi itu ya pembahasannya. Semoga bermanfaat. Jangan lupa belajar dan terus belajar...
Wassalamualaikum wr. wb...
Penyelesaian:
Gunakan rumus jarak yang memenuhi kondisi yan ditentukan, yakni d1+d2=6. Setelah dilakukan penyederhanaan, diperoleh persamaan yang diminta sebagai berikut: 5x2+9y2=45.
Nah, jadi itu ya pembahasannya. Semoga bermanfaat. Jangan lupa belajar dan terus belajar...
Wassalamualaikum wr. wb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar