Minggu, 28 April 2019

Persamaan Ellips


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Halo teman-teman apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang persamaan Ellips, yuk simak materi berikut.

Sebelum membahas mengenai persamaan elips, mari kita ingat-ingat kembali persamaan dari suatu lingkaran. Lingkaran yang memiliki titik pusat di titik (ab) dan berjari-jari r memiliki persamaan (x – a)2 + (y – b)2 = r2. Dengan membagi kedua ruas persamaan tersebut dengan r2, kita akan memperoleh

Pada persamaan yang terakhir, nilai r pada masing-masing penyebut secara berturut-turut merupakan jarak vertikal dan horizontal dari titik pusat ke grafik. Lalu mungkin kita akan bertanya, bagaimana jika nilai dari penyebut-penyebut tersebut berbeda? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan persamaan berikut.

Pusat dari grafik persamaan di atas tetaplah (3, –2), karena a = 3 dan b = –2. Dengan mensubtitusi y = –2, kita dapat menentukan titik-titik yang memenuhi persamaan tersebut.


Hasil di atas, menunjukkan bahwa jarak horizontal titik pusat terhadap grafik adalah 4 satuan, yaitu jarak titik pusat (3, –2) terhadap titik-titik (–1, –2) dan (7, –2). Dengan cara yang serupa, untuk x = 3 kita akan mendapatkan (y + 2)2 = 9, sehingga diperoleh y = –5 dan y = 1. Hal ini menunjukkan bahwa jarak vertikal titik pusat terhadap grafik adalah 3, yaitu jarak titik (3, –2) terhadap titik-titik (3, –5) dan (3, 1). Sehingga, dengan mengganti penyebut-penyebut yang tidak sama pada suatu persamaan lingkaran, kita akan mendapatkan suatu grafik memanjang dari lingkaran. Grafik seperti ini merupakan grafik dari suatu elips.
Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut sumbu mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik puncak elips. Ruas garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2 bagian yang sama disebut sumbu minor.

§  Jika p > q, sumbu mayornya horizontal (sejajar dengan sumbu-x) dengan panjang 2p, dan sumbu minornya vertikal dengan panjang 2q.
§  Jika p < q, sumbu mayornya vertikal (sejajar dengan sumbu-y) dengan panjang 2q, dan sumbu minornya horizontal dengan panjang 2p.
Dari pengamatan kita di atas, kita dapat menarik kesimpulan mengenai persamaan elips sebagai berikut.

Bentuk Standar dari Persamaan Elips
Diberikan persamaan,

Jika p ≠ q persamaan tersebut merepresentasikan grafik dari suatu elips dengan titik pusat (a, b). Nilai |p| merupakan jarak horizontal titik pusat dengan grafik, sedangkan |q| merupakan jarak vertikal titik pusat dengan grafik.

Contoh 1: Menggambar Grafik Elips Horizontal
Sketsalah grafik dari persamaan:
Pembahasan 
Dengan p ≠ q, persamaan di atas merupakan persamaan elips yang memiliki titik pusat di (2, –1). Jarak horizontal dari titik pusat ke grafik adalah p = 5 dan jarak vertikal dari titik pusat ke grafik adalah q = 3. Setelah memplot titik-titik yang bersangkutan dan menghubungkannya dengan kurva halus, kita dapat mensketsa grafik dari persamaan tersebut sebagai berikut.

Seperti persamaan lingkaran, persamaan elips juga dapat dinyatakan ke dalam bentuk polinomial. Untuk persamaan 25x2 + 4y2 = 100, kita tahu bahwa persamaan ini bukan merupakan persamaan lingkaran karena koefisien-koefisien dari x2 dan y2 tidak sama, dan titik pusat dari grafiknya merupakan titik (0,0) karena a = b = 0. Untuk menggambar grafik dari persamaan seperti itu, kita dapat mengubah persamaan tersebut menjadi bentuk standar.

Contoh 2: Menggambar Grafik Elips Vertikal
Untuk 25x2 + 4y2 = 100, (a) tulislah persamaan tersebut ke dalam bentuk standar dan tentukan titik pusat, nilai p, dan q-nya, (b) identifikasi sumbu mayor dan minornya dan labelilah titik-titik puncaknya, serta (c) gambarkan grafiknya.

Pembahasan 
Koefisien-koefisien dari x2 dan y2 tidak sama, dan 25, 4, dan 100 memiliki tanda yang sama (positif). Sehingga, persamaan tersebut merupakan persamaan elips dengan pusat di (0, 0). Selanjutnya kita ubah persamaan tersebut ke dalam bentuk standar.



Hasil di atas menunjukkan bahwa p = 2 dan q = 5, yang mengindikasikan bahwa sumbu mayornya vertikal dan sumbu minornya horizontal. Dengan (0, 0) sebagai titik pusat, maka perpotongan grafik terhadap sumbu-x ada di titik-titik (–2, 0) dan (2, 0), sedangkan titik-titik puncaknya (dan perpotongan grafik dengan sumbu-y) ada di titik-titik (0, –5) dan (0, 5). Sehingga grafik dari elips tersebut dapat ditunjukkan oleh gambar berikut.

Jika titik pusat dari elips tidak pada titik asal (0, 0), dalam persamaan bentuk polinomialnya terdapat suku-suku linear sehingga kita harus melengkapkan kuadrat dalam x dan y, kemudian menuliskannya ke dalam bentuk standar untuk menggambar grafiknya. Gambar di bawah ini mengilustrasikan bagaimana elips yang berpusat di titik (0, 0) digeser untuk menjadi elips tertentu.

Contoh 3: Melengkapkan Kuadrat untuk Menggambar Grafik Elips
Sketsalah grafik 25x2 + 4y2 + 150x – 16y + 141 = 0.
Pembahasan 
Koefisien-koefisien dari x2 dan y2 sama dan memiliki tanda yang sama (positif), dan mungkin kita berasumsi bahwa persamaan tersebut merepresentasikan suatu elips. Tetapi kita harus mengubah persamaan tersebut menjadi bentuk standar untuk meyakinkan asumsi tersebut.


Hasil di atas merupakan suatu elips vertikal yang memiliki titik pusat di (–3, 2), dengan p= 2 dan q = 5. Titik-titik puncaknya berada 5 satuan ke atas dan bawah dari titik pusat, dan titik-titik ujung dari sumbu minor berada 2 satuan ke kiri dan kanan dari titik pusat. Sehingga, grafik dari elips tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Nah, itu tadi materi tentang persamaan ellips. Apakah teman-teman sudah mengerti? Untuk kali ini cukup sekian dulu ya blog dari saya, semoga bermanfaat. :)
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar