Minggu, 26 Mei 2019

LAPORAN UAS PRAKTIKUM GEOMETRI ANALITIK

LAPORAN UAS PRAKTIKUM GEOMETRI ANALITIK




Disusun Oleh :
Nisa Oktaviani (A1C017036)


Semester     : 4B
Dosen         : Nur Aliyyah Irsal, M.Pd


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Kesulitan Mahasiswa Dalam Belajar Geometri Analitik


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Apa kabar teman-teman? Hari ini saya akan membuat blog tentang kesulitan dalam belajar geometri analitik. Berikut pembahasannya.

Berdasarkan dari suatu peneltian bahwa dalam mengerjakan soal geometri analitik terdapat beberapa kesalahan yang dilakukan diantaranya adalah:
1.        Kesalahan Konsep
2.        Kesalahan Strategi
3.        Kesalahan Hitung
4.        Kesalahan Sistematik.
Kesalahan Konsep adalah Kesalahan yang dilakukan mahasiswa karena tidak memahami konsep tersebut dengan baik. Aspek ini erat kaitannya dengan penguasaan materi yang dimiliki oleh mahasiswa. Dari penguasaan materi yang telah dimiliki, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan pemahaman konsep yang dimilikinya tersebut untuk menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi. Kesalahan dalam memahami konsep adalah kesalahan yang dilakukan mahasiswa karena lemahnya konsep yang dikuasai. Lemahnya konsep yang dikuasai mahasiswa dapat disebabkan kurangnya partisipasi aktif ketika perkuliahan. Dalam perkuliahan geometri analitik sebagian mahasiswa hanya mendapatkan informasi dan mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh dosen. Oleh karena itu, untuk pemahaman konsep yang lebih baik maka mahasiswa harus berpartisipasi aktif dalam perkuliahan dan dosen harus memberikan tugas berupa permasalahan dan soal mengenai konsep geometri analitik.
Kesalahan Strategi adalah kesalahan yang terjadi karena mahasiswa memilih cara mengerjakan yang tidak tepat. Kesalahan ini terjadi disebabkan oleh pemahaman konsep mahasiswa yang lemah. Ketika mengerjakan suatu soal mahasiswa kebingunan dalam menentukan langkah selanjutnya yang harus ditempuh, meskipun mahasiswa tersebut mengetahui konsep atau rumus yang digunakan. Untuk meminimalisir kesalahan tersebut mahasiswa dapat memperbanyak latihan soal sehingga pemahaman akan konsep tersebut dapat dikuasai.
Kesalahan hitung adalah kesalahan dalam melakukan operasi matematika. Kesalahan hitung ini disebabkan karena ketidaktelitian mahasiswa dalam mengerjakan soal meskipun mahasiswa sudah menguasai mengenai konsep yang diberikan.
Kesalahan Sistematik adalah kesalahan yang berkenaan dengan pemilihan yang salah atas teknik ekstrapolasi. Kesalahan sistematik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kesalahan dalam menggunakan rumus.
Berdasarkan kesalahan yang dilakukan oleh tiap-tiap subyek maka dapat diidentifikasi kesulitan yang dialami oleh tiap-tiap subyek dalam menyelesaikan soal geometri analitik bidang pada materi garis dan lingkaran. Kesulitan dalam menyelesaikan soal geometri diartikan sebagai suatu keadaan dimana mahasiswa sulit untuk menyelesaikan soal geometri. Hal tersebut menggambarkan adanya hambatan proses belajar mahasiswa.
Dalam penelitian ini indikator kesulitan yang digunakan dalam mengidentifikasi kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan soal geometri analitik adalah sebagai berikut:
1.        Kesulitan memahami konsep yaitu kesulitan yang terjadi ketika mahasiswa membuat kesalahan dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan konsep-konsep geometri materi garis dan lingkaran.
2.        Kesulitan memahami prinsip yaitu kesulitan yang terjadi ketika mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan rumus dan teorema, atau mahasiswa mengetahui mengenai rumus tersebut namun salah dalam proses pengerjaannya.
3.        Kesulitan melakukan operasi aljabar yaitu kesulitan yang terjadi ketika mahasiswa melakukan kesalahan dalam proses perhitungan aljabar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan soal geometri analitik bidang pada materi garis dan lingkaran adalah sebagai berikut:


Tabel 5.
Pengelompokan kesulitan yang dialami mahasiswa
Soal no
Subyek A
Subyek B
Subyek C
1
Tidak mengalami kesulitan
Kesulitan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan konsep
Kesulitan                         menyelesaikan soal yang berkaitan dengan
konsep
2
Kesulitan menyelesaikan soal
yang       berkaitan                dengan konsep
Kesulitan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan konsep
Kesulitan        menyelesaikan
soal yang berkaitan dengan konsep
3
Kesulitan menyelesaikan soal yang       berkaitan                dengan
konsep
Kesulitan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan prinsip
Kesulitan                         menyelesaikan soal yang berkaitan dengan
prinsip
4
Kesulitan menyelesaikan soal
yang       berkaitan                dengan prinsip
Kesulitan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan konsep
Kesulitan        menyelesaikan
soal yang berkaitan dengan konsep

I.              SIMPULAN DAN SARAN
A.     Simpulan
Dari penelitian ini maka dapat diidentifikasi terdapat beberapa kesulitan yang dialami mahasiswa dalam menyelesaikan soal geometri analitik materi garis dan lingkaran diantaranya adalah sebagai berikut:
1.        Kesulitan memahami konsep yaitu kesulitan yang terjadi ketika mahasiswa membuat kesalahan dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan konsep-konsep geometri materi garis dan lingkaran.
2.        Kesulitan memahami prinsip yaitu kesulitan yang terjadi ketika mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan rumus dan teorema, atau mahasiswa mengetahui mengenai rumus tersebut namun salah dalam proses pengerjaannya.
3.        Kesulitan melakukan operasi aljabar yaitu kesulitan yang terjadi ketika mahasiswa melakukan kesalahan dalam proses perhitungan aljabar.
B.     Saran.
Untuk meminimalisir kesulitan yang dialami mahasiswa dalam menyelesaikan soal geometri analitik bidang materi garis dan lingkaran maka mahasiswa harus berperan aktif dalam kegiatan perkuliahan, serta memperbanyak latihan soal sehingga akan meningkatkan pemahaman konsep mengenai garis dan lingkaran.


Sumber :http://seminar.uny.ac.id/semnasmatematika/sites/seminar.uny.ac.id.semnasmatematika/files/banner/PM-7.pdf

Sekian.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Laporan praktikum 7 kelompok 7

LAPORAN PRAKTIKUM 7




Disusun Oleh Kelompok 7:
Nisa Oktaviani (A1C017036)
Selvi Maryani (A1C017048)
Reni Rahmawati (A1C017056)

Semester     : 4B
Dosen         : Nur Aliyyah Irsal, M.Pd


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU
2019

Berikut ini link dari tugas praktikum 7 :

https://docs.google.com/document/d/1BAO2SthHsGA9SLYAdM3GJNVhkel4WRGG57X1xDQbtuI/edit?usp=sharing





Sabtu, 25 Mei 2019

Laporan praktikum 6 kelompok 7


LAPORAN EKSPLORASI GEOMETRI ANALITIK ELLIPS, PARABOLA DAN HIPERBOLA




Disusun Oleh Kelompok 7:
Nisa Oktaviani (A1C017036)
Selvi Maryani (A1C017048)
Reni Rahmawati (A1C017056)

Semester     : 4B
Dosen         : Nur Aliyyah Irsal, M.Pd


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU
2019


https://docs.google.com/document/d/1pnZr7W4AJi_T7L1IH-6rIniTlUNRMNzOHE-j9BAy698/edit?usp=sharing

Rabu, 08 Mei 2019

HIPERBOLA DAN HIPERBOLOIDA



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Bagaimana kabar hari ini teman-teman? Ketemu lagi ya di blog saya. Kali ini saya akan mencoba menganalisis tentang hiperbola dan hiperboloida. sebelumnya simak video berikut ya..

Video Hiperbola





Hiperbola

    Hiperbola adalah bentuk irisan kerucut terakhir yang akan diulas. Komponen penyusun parabola adalah kurva, asimtot, garis arah (dirtektris), titik fokus, titik puncak, dan lain sebagainya. Semua komponen penyusun hiperbola saling berkaitan sehingga dapat dirumuskan sebuah persamaan umum. Nantinya, akan diberikan rumus persamaan umum hiperbola. Sebelumnya, perhatikan unsur-unsur penyusun hiperbola berikut.

   Berikut ini adalah gambar hiperbola horizontal dan hiperbola vertikal beserta keterangan unsur-unsur penyusunnya. 
1. Hiperbola Horizontal


2. Hiperbola Vertikal



Selanjutnya, akan diulas persamaan yang terdapat pada hiperbola. Untuk pembahasan yang pertama adalah hiperbola dengan pusat O(0,0).



Berikut ini adalah rumus umum pada hiperbola dengan pusat O(0,0).



Selanjutnya adalah hiperbola, baik hiperbola horizontal atau hiperbola vertikal, dengan pusat P(p, q).
Perhatikan dua bentuk hiperbola yang diberikan di bawah.


Rumus umum yang dapat digunakan sesuai dua gambar di atas dapat dilihat pada gambar di bawah.









Video Hiperboloida







Hiperboloida (hyperboloid)


Definisi 


Grafik dengan persamaan x squared over a squared plus y squared over b squared minus z squared over c squared equals 1 comma space left parenthesis a comma space b comma space c not equal to 0 right parenthesis  adalah hiperboloid satu daun dengan sumbu mayor sumbu z.

Grafik dengan persamaan z squared over a squared minus x squared over b squared minus y squared over c squared equals 1 comma space left parenthesis a comma space b comma space c not equal to 0 right parenthesis  adalah hiperboloid dua daun dengan sumbu mayor sumbu z.

Grafik dengan persamaan x squared over a squared minus y squared over b squared equals z comma space left parenthesis a comma space b not equal to 0 right parenthesis  adalah sebuah hiperbolic paraboloid.

Grafik dengan persamaan x squared over a squared plus y squared over b squared equals z squared over c squared comma space left parenthesis a comma space b comma space c not equal to 0 right parenthesis adalah kerucut dengan sumbu mayor adalah sumbu z.



Persamaan hiperboloida


Bentuk umum persamaan ellipsoida adalah Ax2 + By2 + Cz2 +Gx + Hy + Iz + J = 0, dengan sekurang-kurangnya satu dari hasil perkalian dua koefisien x2, y2, z2 adalah bilangan negatif..


Contoh persamaan hiperboloida


· x2 + 2y2 - 4z2 – 9 = 0


· -2x2 + 5y2 + 5z2 – 4x + 6y -16 = 0


· 2x2 - 4y2 + 8 z = 0


Demikian Analisis tentang Hiperbola dan Hiperboloida. Semoga Teman-teman mengerti ya..


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Sumber : 
https://youtu.be/BevWsrDOOK0
https://youtu.be/zWiFBgSo7Fk